Stabilitas Harga Tetap Terjaga, Inflasi Maluku Dalam Rentang Sasaran Target

oleh -44 Dilihat
oleh

AMBON, MPNews.com – Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Maluku mengalami deflasi pada bulan Oktober 2025.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif dalam release kepada MalukuPubliknews.com, Selasa (4/11/2025).

Dia mengatakan, berdasarkan data BPS, Provinsi Maluku mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,29% (mtm).

Sementara itu, secara spasial, deflasi bersumber dari seluruh kota IHK, yaitu Kota Tual, Kota Ambon, dan Kabupaten Maluku Tengah, yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm), 0,05% (mtm), dan 0,01% (mtm).

Dia mengakui, secara tahunan, realisasi inflasi Maluku tercatat sebesar 2,30% (yoy), berada dalam rentang dalam Rentang Sasaran 2,5±1%. Dimana, realisasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,01% (yoy), dan lebih rendah dibandingkantingkat inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 2,86% (yoy).

Sedangkan lanjut dia, capaian deflasi bulan ini terutama disebabkan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, dengan andil deflasi (mtm) sebesar 0,20%.

“Penurunan harga utamanya terjadi pada komoditas hortikultura, antara lain tomat, bawang merah, kangkung, dan cabai rawit dengan andil deflasi (mtm) masingmasing sebesar 0,24%, 0,15%, 0,08%, dan 0,05%. Kondisi ini dipengaruhi oleh berlangsungnya periode panen beberapa komoditas hortikultura di Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Barat serta terjaganya pasokan dari luar daerah, ” jelasnya.

Meskipun demikian, kata dia, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi pada komoditas ikan tangkap antara lain ikan cakalang, ikan tongkol, ikan layang, dan ikan selar dengan andil inflasi (mtm) masing-masing sebesar 0,14%, 0,12%, 0,12%, dan 0,10%.

“Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh low base effect dari realisasi deflasi pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pola penurunan tinggi gelombang dan curah hujan di wilayah Maluku yang umumnya dimulai pada bulan September hingga akhir tahun,” katanya.

Kedepan, tambah dia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya mengoptimalkan berbagai program pengendalian inflasi utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan hingga Oktober 2025 dalam rangka upaya menjaga kestabilan harga antara lain adalah peningkatan frekuensi Kegiatan Gerakan Pangan Murah, serta fasilitasi distribusitransportasi untuk penyaluran SPHP ke Pulau Haruku, Maluku Tengah,” akuinya.

Untuk mengatasi masalah ini, Perum Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara juga tengah membangun kerjasama penyediaan Gudang Transit dengan Kab. Kepulauan Aru.
Selain itu, pemantauan stok dan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting juga terus dilakukan termasuk pemantauan stok ikan secara berkala di Unit Pengolahan Ikan.

Adapun pada bulan November 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku bersama Pemerintah Provinsi Maluku akan melaksanakan kegiatan panen digital farming komoditas bawang merah dan aneka cabai di Kabupaten Maluku Tengah sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan dan penerapan teknologi pertanian digital di Provinsi Maluku. (**)