SAUMLAKI, MPNews.com – Lonjakan angka stunting di Kepulauan Tanimbar membuat pemerintah daerah dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku harus bergerak cepat. Melalui Penguatan Advokasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), mitra lintas sektor diajak bergandengan tangan agar lebih banyak keluarga berisiko stunting mendapat bantuan orang tua asuh, Senin (30/9/2025)
Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, partisipasi masyarakat sebagai orang tua asuh (OTA) sebenarnya sudah cukup tinggi, yaitu lebih dari 50 persen. Namun, sejauh ini pelaksanaannya masih didominasi oleh tenaga lapangan Kemendukbangga/BKKBN tanpa keterlibatan aktif mitra terkait.
Padahal, kondisi stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar justru menunjukkan tren peningkatan, dari 25,1 persen pada 2023 menjadi 29,5 persen di 2024. Fakta ini menjadi alarm penting bahwa upaya penanganan harus lebih kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Dari sisi pelaksanaan GENTING, capaian di Tanimbar juga masih perlu ditingkatkan. Dari target 218 keluarga berisiko stunting (KRS) yang seharusnya menerima bantuan orang tua asuh, hingga kini baru 137 KRS yang sudah mendapatkan bantuan, atau sekitar 62,8 persen.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Brampy Moriolkossu, SH menegaskan bahwa sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan.
“Penurunan stunting hanya bisa berhasil jika ada kerjasama dan koordinasi antar-SKPD. Selain itu, pencatatan dan pelaporan, khususnya di dashboard Peduli Genting, harus dioptimalkan,” kata Moriolkossu.
Mitra yang hadir juga menyampaikan bahwa selama ini kepedulian terhadap stunting sudah diwujudkan melalui intervensi dinas terkait. Namun, keterlibatan personal antarindividu sebagai orang tua asuh belum terbangun.
Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku menegaskan, Genting hadir untuk memperkuat gotong royong semua pihak dalam percepatan penurunan stunting di Kepulauan Tanimbar.
“Partisipasi orang tua asuh di Tanimbar sudah lebih dari 50 persen. Namun, tanpa keterlibatan mitra, upaya ini tidak akan maksimal. Genting hadir untuk mengajak semua pihak bergotong royong cegah stunting,” kata Perwakilan BKKBN Maluku, Mei Matulessy, S.E.,M.A.
Melalui penguatan advokasi ini, Kemendukbangga/BKKBN berharap semakin banyak pihak yang terlibat secara langsung sebagai orang tua asuh di Kepulauan Tanimbar, sehingga bantuan gizi, edukasi, dan dukungan lainnya benar-benar bisa menjangkau keluarga berisiko stunting.
Genting sendiri merupakan program nasional berbasis gotong royong yang menghubungkan orang tua asuh dengan keluarga berisiko stunting, untuk memberikan dukungan nutrisi dan pendampingan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). (**)