TAMASYA DI KERABAT SERI 4: Perkuat Pengasuhan Psikososial Anak dalam 1000 HPK di Provinsi Maluku

oleh -7 Dilihat
oleh

AMBON, MPNews.com – Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku kembali menyelenggarakan kegiatan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri 4, dengan mengangkat tema “Anak Tumbuh Optimal, Dimulai dari Kesehatan Psikososialnya: Pendekatan Psikososial Anak dalam Periode Emas 1000 HPK.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan secara daring, diikuti oleh orang tua, kader Bina Keluarga Balita (BKB), pendidik PAUD, serta tenaga pengasuh dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si., menegaskan pentingnya perhatian terhadap aspek kesehatan psikososial anak, khususnya dalam periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Tumbuh kembang anak tidak hanya soal makan dan imunisasi, tetapi juga soal pelukan, perhatian, kasih sayang, dan lingkungan yang aman secara psikologis dan sosial,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Ia menyampaikan bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang akan berkembang menjadi pribadi yang sehat secara mental dan tangguh. Sebaliknya, anak yang tumbuh dalam tekanan dan pengabaian berisiko mengalami luka psikososial yang membekas hingga dewasa.

Materi utama kegiatan ini dibawakan oleh Criezta Korlefura, M.Psi., Psikolog, yang menekankan bahwa sejak dalam kandungan, perkembangan otak janin sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional dan fisik ibu.

Berbagai mitos pengasuhan
pun dikupas tuntas, termasuk pentingnya berbicara kepada bayi sejak dini, dampak tidur dan bermain pada perkembangan otak, serta peran keluarga dalam pembentukan keterampilan sosial dan emosi anak.

ni

Materi juga menyoroti pentingnya mengembangkan keterampilan psikososial dasar sejak dini, seperti self-confidence, self-awareness, ability to express emotions, dan empathy. Strategi pengasuhan yang sehat dijabarkan sesuai tahapan usia, mulai dari bayi (infant), balita (toddler), hingga usia prasekolah, dengan pendekatan berbasis cinta, komunikasi positif, serta pembiasaan sosial yang aman dan mendukung.

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk memperkuat jejaring dukungan lintas sektor demi menciptakan lingkungan pengasuhan yang sehat dan ramah anak.

Dengan kegiatan ini, diharapkan praktik pengasuhan di Maluku semakin berbasis pada pendekatan yang utuh, baik dari segi fisik, emosional, maupun sosial, serta mendorong lahirnya generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.