Bawaslu Kota Ambon Gelar Deklarasi Kampanye Bermartabat

oleh -26 Dilihat
oleh

 

Ambon,MPnews.com – Bawaslu Kota Ambon menggelar deklarasi kampanye bermartabat kepada Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon yang berlangsung di Gong Perdamaian, Rabu (2/10/2024).

Deklarasi kampanye yang berlangsung dibawah sorotan tema ‘Menolak politik uang, politik negatif atau Hitam, hoax, ujaran kebencian dan kekerasan’ bersama rakyat awasi pemilu bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu Tahun 2024.

Deklarasi kampanye bermartabat di hadiri 4 pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon diantaranya, Agus Ririmasse dan M Novan Liem, Bodewin Wattimena dan Elly Toisuta, Tadi Salampessy dan Emil Luhukay serta Jantje Wenno dan Syarif Bakri Arshyartri.

Penjabat Walikota Ambon Dominggus Kaya dalam sambutan yang di bacakan oleh Kepala Kesbangpol Kota Ambon Oldrin Parinussa mengatakan, deklarasi kampanye bermartabat tolak politik uang, politik identitas intimidasi kampanye negatif atau hitam,hoax, ujaran kebencian dan kekerasan pilkada serentak merupakan ajang untuk memilih pimpinan yang akan membawa perubahan dan kemajuan untuk daerah.


“Kesuksesan penyelenggaraan pilkada bukan hanya bersandar pada integritas dan profesionalisme penyelenggara Pemilu dan peserta Pemilu, namun harus didukung seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah daerah lembaga non pemerintah dan masyarakat serta didukung dengan terciptanya stabilitas politik pemerintahan yang kondusif di daerah pelaksanaan Pemilu,” ujarnya.

Menurut dia, dalam Pemilu bukan tentang meraih suara terbanyak, namun tentang menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat setelah kemarin dilakukan pengundian nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon tahun 2024.

“Agenda yang sudah kita jalani adalah, kampanye. Ini merupakan kegiatan yang mengundang euforia kita untuk meraih dukungan yang harus kita maknai itu bukan hanya untuk meraih dukungan saja, namun juga harus dapat menjadi momen yang tepat untuk mengedukasikan masyarakat dalam memupuk persatuan dan memperkuat demokrasi,” paparnya.

Dia mengakui, kegiatan ini menjadi sebuah konstruksi dalam rangka menguatkan nilai demokrasi dalam wujud komitmen bersama untuk menjalankan kampanye yang penuh dengan etika.

Karena itu, lanjut dia, hak-hak setiap warga serta menjaga ketertiban dan keamanan demi terciptanya kedaulatan rakyat.

“Momen pesta demokrasi seringkali muncul berbagai dinamika yang dapat memicu perselisihan dan konflik karena itu, perbedaan pilihan tidak menjadi sumber bermusuhan melainkan sebagai ajang untuk saling menghargai dan menghormati,” tandasnya. (MP-Grace)