CCTV di Ambon Rusak, Kominfo Tegaskan Semua Berfungsi Normal

oleh -171 Dilihat
oleh

AMBON, MPNews.com – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfo) Kota Ambon menegaskan seluruh CCTV milik Pemkot yang berada di area sekitar lokasi dugaan kasus begal di depan Markas Kavaleri pada Sabtu (15/11) beroperasi normal dan tidak mengalami kerusakan seperti yang diberitakan sejumlah media online.

Kepala Dinas Kominfo Kota Ambon, Ronald Lekransy, menyatakan pihaknya belum pernah menerima permintaan rekaman apapun terkait insiden tersebut dari pihak manapun, termasuk aparat penegak hukum.

“Sampai dengan berita ini dipublikasikan, Dinas Kominfo tidak pernah menerima permintaan rekaman CCTV dari pihak manapun,” tegas Lekransy.

Lekransy menjelaskan, terdapat tiga CCTV Pemkot Ambon yang berada paling dekat dengan lokasi kejadian, masing-masing di:, aman PHB, Depan Pemadam Kebakaran Ay PattyT dan kungan Gereja Maranatha.

Ketiganya, kata dia, berfungsi baik. Namun setelah dilakukan pengecekan menyeluruh, petugas Command Center tidak menemukan visual kejadian yang diberitakan.

“Posisi CCTV terhalang dan jaraknya cukup jauh dari lokasi sehingga tidak menangkap peristiwa tersebut,” ujarnya.

Terkait informasi yang beredar bahwa CCTV tidak berfungsi sebagaimana disampaikan kepada keluarga korban, Lekransy meminta media melakukan verifikasi kepada kepolisian sebelum mempublikasikan berita agar tidak menimbulkan misinformasi.

Menurutnya, prinsip cek dan ricek harus dijunjung untuk memastikan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi kepada publik.

Lekransy juga menanggapi saran penambahan CCTV. Ia memastikan rencana itu sejalan dengan 17 Program Prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, khususnya poin ke-13 tentang Melanjutkan Pembangunan Ambon Smart City.

Salah satu strateginya ialah penguatan infrastruktur TIK, termasuk perluasan pemasangan CCTV dan penyediaan akses internet gratis di ruang publik. Penambahan CCTV akan dilakukan secara bertahap untuk memperkuat pemantauan keamanan kota.

Lekransy menegaskan, keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI, tetapi juga masyarakat.

Ia mengajak orang tua dan keluarga untuk meningkatkan pengawasan terhadap anggota keluarga, terutama anak-anak yang beraktivitas hingga larut malam.

“Masalah keamanan ini adalah tanggung jawab bersama,” tutup Lekransy.  (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.