Maluku Alami Inflasi Seiring Berakhirnya Stimulus Tarif Listrik

oleh -12 Dilihat
oleh

Ambon, MPNews.com – Seiring dengan berakhirnya stimulus diskontari listrik di tengah terjaganya daya beli masyarakat realisasi indeks harga konsumen ihk gabungan kabupaten kota di provinsi Maluku mengalami inflasi pada bulan Maret 2025.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Muhamad Latif dalam rilisnya kepada MalukuPubliknews.com, Selasa (8/4/2025).

Di amengatakan, berdasarkan data BPS provinsi Maluku mengalami inflasi sebesar 1,72% MTM secara spasial inflasi bersumber dari seluruh kabupaten dan kota diantaranya, Kota Ambon Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,23% mtm, 1,40% mtm dan 0,97% (mtm).

“Secara tahunan inflasi Maluku pada Maret 2025 tercatat sebesar 3,54% (yoy) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,33% tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,03% capaian tersebut peningkatan upaya minimum upaya minimum menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Maluku masih pada level yang otomatis utamanya di tengah peningkatan upaya minimum provinsi (UMP) dan realisasi tunjangan hari raya THR,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kelompok yang memberikan sumbangan tertinggi pada inflasi yang terjadi di provinsi Maluku adalah kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar dengan andil inflasi MTM sebesar 1,18%.

“Terjadinya inflasi pada kelompok tersebut dipengaruhi oleh faktor berakhirnya implementasi paket stimulan ekonomi berupa potongan tarif listrik pada Maret 2025 namun, inflasi yang lebih tinggi bertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi dengan andil deflasi MTM sebesar 0,01% seiring dengan adanya penerapan diskon tarif angkutan dan pada momen Idul Fitri lalu,” paparnya.

Sementara itu, kata dia, beberapa komoditas pangan mengalami inflasi pada bulan ini antara lain komoditas ikan blus seperti ikan layang ikan solar ikan tongkol dan ikan cakalang adapun peningkatan harga di tengah adanya kondisi cuaca yang kurang kondusif di beberapa wilayah sentra produksi perikanan sehingga, menghambat aktivitas nelayan untuk melaut menyikapi kondisi inflasi terkini.

“Tim pengendalian inflasi daerah terus berupaya mengoptimalkan berbagai program pengendalian inflasiu tamanya melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan murah,” ucapnya.

Menurut dia, pada akhir Maret dilakukan pelaksanaan gerakan pasar murah yang tersebar di 9 titik di wilayah kota Ambon dan Maluku Tengah yang menjual berbagai bahan pokok penting dengan harga terjangkau pelaksanaan operasi pasar sterhadap subsidi komunitas cabe rawit.

Selain itu, lanjut dia, pelaksanaan mudik gratis oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, serta pembagian bibit cabe organisasi kemasyarakatan dan kerohanian serta lapas pelaksanaan kerjasama dengan PT ASDP dan PT Pelindo dalam kemasyarakatan dan kerohanian serta serta lapas pelaksanaan kerjasama ini oleh PT ASDP dan Pelindo dalam rangka menguatkan kendaraan pengangkut bahan pangan antara pulau melakukan komunitas yang efektif untuk belanja bijak pasar oleh serta di wilayah provinsi Maluku.

“Kita secara rutin melakukan monitoring kondisi harga pangan strategis dan ketersediaan pasokan,” tandasnya. (MP-Norin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.