AMBON, MPNews.com – Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku menggelar pertemuan evaluasi mendalam terhadap penguatan fungsi Satyagatra (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera). Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menyelaraskan intervensi program Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) yang melibatkan lintas sektor, mulai dari remaja hingga pemberdayaan ekonomi.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Tim Kerja KKPS, para pengampu kebijakan teknis (Balita, Remaja, Lansia, dan Ekonomi Keluarga), serta perwakilan dari Forum GenRe (Generasi Berencana) Indonesia Provinsi Maluku sebagai representasi agen perubahan di tingkat muda.
Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Siti Rohani, SE dalam arahannya menekankan bahwa Satyagatra harus menjadi wadah konsultasi yang inklusif bagi seluruh siklus hidup manusia.
“Satyagatra bukan sekadar tempat pelayanan administratif, melainkan pusat solusi bagi keluarga di Maluku. Evaluasi ini penting untuk memastikan layanan konseling bagi calon pengantin, ibu hamil, hingga keluarga lansia berjalan optimal di seluruh wilayah,” tegasnya.
Dalam sesi evaluasi yang dipimpin oleh Ketua Tim Kerja KKPS, Siti Rohani, SE., masing-masing pengampu program memaparkan capaian dan hambatan yang dihadapi:
Program Balita dan Anak: Fokus pada penguatan pola asuh 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
– Program Remaja & Forum GenRe: Menyoroti pentingnya edukasi penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) guna memutus rantai stunting dari hulu.
– Program Lansia: Mendorong terwujudnya Lansia Tangguh yang tetap produktif dan mandiri.
– Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (UPPKA): Memastikan kemandirian ekonomi keluarga sebagai penopang ketahanan pangan dan gizi di tingkat rumah tangga.
Diskusi tanya jawab memberikan ruang khusus bagi Forum GenRe Maluku untuk menyampaikan masukan terkait metode sosialisasi yang efektif bagi generasi Z dan Alpha.
Sinergi antara remaja dan layanan Satyagatra diharapkan mampu meningkatkan akses informasi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini di Bumi Raja-Raja.
“Evaluasi ini membuktikan bahwa ketahanan keluarga adalah kerja kolektif. Dengan Satyagatra yang berfungsi maksimal, kita memastikan keluarga-keluarga di Maluku mendapatkan pendampingan yang berkualitas dan berkelanjutan,” pungkas gilberth Pattihawean, Ketua Forum GenRe Indonesia Provinsi Maluku. (**)
