Pemkot Gelar Rembuk Stunting 

oleh -1089 Dilihat
oleh

Ambon,MPnews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Badan Badan Perencanaan dan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Ambon menggelar rembuk stunting yang berlangsung di Hotel Marina, Selasa (21/5/2024).

 

Dalam sambutannya Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin M Wattimena mengatakan, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK)

 

“Kekurangan gizi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi sehingga, dapat menyebabkan tingkat kecerdasan tidak maksimal, rentan terhadap penyakit dan beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas di masa depan, yang secara luas akan menghambat pertumbuhan ekonomi menaikkan tingkat kemiskinan dan memperlebar ketimpangan sosial,” jelasnya disela-sela rembuk stunting.

 

Dia mengatakan, Lembaga survei Kesehatan Indonesia (SKI) secara nasional telah mengeluarkan data stunting kota Ambon selama 3 tahun

 

Dimana, dalam penanganan stunting sejak penetapan locus nasional 2021 tercatat 21,8% tahun 2022 21,1% menurun 0,7%, dan tahun 2003 20,7% menurun 0,4%.

 

“Tahun ini merupakan tahun penanganan terakhir dalam kebijakan presiden RI agar stunting dapat diturunkan sampai 14%, namun, kenyataannya masih terdapat 228 kabupaten atau kota di Indonesia yang memiliki prevalensi stunting di atas 40%,( ini tergolong sangat tinggi),” paparnya.

 

Hal ini, kata dia, sangat menghawatirkan pemerintah untuk terus bergerak menata perangkat pelaksana serta menyusun strategi nasional percepatan pencegahan stunting melalui RPJMN 2020-2024

 

“Dengan target angka stunting nasional turun menjadi 14% karena, apabila pemerintah pusat menargetkan akan menurunkan stunting sampai dengan 14% dengan target penurunan 3,8% per tahun secara konsisten maka saya mengharapkan kota Ambon dapat menekan dan menurunkan angka stunting sampai di bawah 14% di tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.

 

Dia menambahkan, berdasarkan verifikasi Dinas Kesehatan kota Ambon pada tahun 2021 hingga tahun 2024 terdapat 16,462 anak, tercatat ada 35 anak terkena stunting dengan prevalensi 2,14%.

 

“Pemkot Ambon dalam 3 tahun terakhir telah menurunkan angka stunting kota Ambon pada tahun 2021 dari 826 anak, menurun di tahun 2022 sebanyak 472 anak, pada tahun 2023 dari 392 anak, dan April tahun 2024 menjadi 353 anak,” terangnya.

 

Dia berharap, masalah stunting dapat ditangani secara terpadu okeh semua perangkat diantaranya, kepala desa, raja dan lurah agar, dapat menurunkan penderita stunting di Kota Ambon.

 

“Kepala desa, raja dan lurah sebagai garda terdepan untuk dapat berperan menurunkan stunting di Kota Ambon,” harapnya.(MP_Grace)