Ambon, MPNews.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengalami transformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemdukbangga).
Perubahan strategis yang bertujuan memperkuat peran keluarga dalam pembangunan nasional yang didasarkan pada beberapa landasan hukum diantaranya,
– Undang-undang nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
– Peraturan Presiden Nomor 180 tahun 2024 tentang Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
– Peraturan Presiden Nomor 181 tahun 2024 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Perubahan BKKBN menjadi Kemdukbangga didorong oleh pemahaman yang luas tentang pentingnya keluarga dalam pembangunan desa.
Dengan filosofi yang diwakili oleh simbol Bunga, Lebah, dan Madu, Kemdukbangga memandang keluarga bukan sekadar unit reproduksi, tetapi sebagai pilar sosial, ekonomi, dan budaya.
– Bunga melambangkan potensi generasi penerus.
– Lebah melambangkan kerja keras, gotong royong dan produktivitas.
– Madu melambangkan hasil kerja keras dan kebersamaan.
Ketiga simbol ini secara bersama-sama menggambarkan filosofi Kemendukbangga yaitu, keluarga sebagai sumber daya yang berharga bagi bangsa, keluarga yang produktif dan berdaya saing serta keluarga yang sejahtera.
Transformasi ini memperluas peran Kementerian dalam pengendalian pertumbuhan penduduk, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemberdayaan keluarga agar lebih mandiri dan berdaya saing.
Meski menghadapi tantangan integrasi program, Kemdukbangga juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia.
Kehadiran Kemdukbangga diharapkan memperkuat fondasi bangsa melalui keluarga yang produktif, sejahtera, dan berkualitas.(**).
