Tuntaskan Kirab Bangga Kencana, BKKBN Maluku Serahkan Pataka ke Menteri Wihaji di Jakarta

oleh -18 Dilihat
oleh

Jakarta, MPNews.com – Setelah menempuh perjalanan estafet penuh semangat dari Seram Bagian Barat, Maluku Tengah hingga Kota Ambon, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku akhirnya menyerahkan secara resmi Pataka Bangga Kencana kepada Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI saat puncak Kirab Bangga Kencana dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Jakarta, Kamis (25/6/2025).

Tim Kirab Bangga Kencana Provinsi Maluku menyerahkan langsung kepada Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., mewakili perwakilan regional V Sulawesi, Maluku dan Papua, yang diserahkan oleh Marthin Manuputy, S.Sos., M.Si.

Penyerahan berlangsung khidmat dan penuh makna, sebagai penanda berakhirnya rangkaian Kirab Pataka Bangga Kencana 2025 yang mengusung semangat Quick Wins—program percepatan pembangunan keluarga yang langsung menyentuh masyarakat.

Provinsi Maluku juga menerima penghargaan atas dukungan terhadap pelaksanaan Kirab Bangga Kencana dalam rangka Harganas ke-32.

Penghargaan diterima langsung oleh Istri Gubernur Maluku, Maya Baby Lewerissa yang juga merupakan Bunda GenRe Maluku dan Ketua TP PKK Provinsi Maluku.

Dalam sambutannya, Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Wihaji, menyampaikan apresiasi dan penekanan penting tentang peran keluarga sebagai kekuatan utama pembangunan nasional.

“Saya meyakini, Bapak-Ibu, keluarga adalah kekuatan. Saya ulangi: keluarga adalah kekuatan. Insyaallah negara kita akan baik-baik saja kalau keluarga kita baik. Maka, keluarga menjadi kekuatan utama dalam kita bernegara,” tegas Wihaji.

Ia juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan keluarga, yakni Tim Pendamping Keluarga dan penyuluh di seluruh Indonesia. Menurutnya, mereka adalah ujung tombak yang bekerja langsung di lapangan, melewati laut, sungai, dan pulau demi memastikan pelayanan keluarga sampai ke masyarakat.

“Saya tahu persis di lapangan semuanya: penyuluh yang bekerja, semua tim pendamping keluarga yang bekerja. Kalau kita barangkali cuma tunjuk-tunjuk, perintah-perintah, tapi beliaulah yang berada di lapangan,” ujar Wihaji.

Lebih lanjut, Menteri Wihaji juga menyoroti pentingnya transformasi di internal kementerian pasca perubahan status dari badan menjadi kementerian. Menurutnya, transformasi tidak hanya soal struktur, tapi juga menyangkut pola pikir, gerakan, dan perilaku.

“Transformasi dari badan menjadi kementerian bukan sekadar perubahan lembaga, tetapi harus diikuti dengan perubahan mindset, perubahan gerakan, dan perubahan perilaku. Maka ubah cara-cara kita dan ubah program-program kita, tanpa mengurangi substansi perintah presiden,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan evaluasi atas pelaksanaan program Quick Wins, termasuk GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting), TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), SIDAYA (Lansia Berdaya), serta SUPER APPS yang masih dalam proses pengembangan.

Menutup sambutannya, Wihaji mengibaratkan pencarian generasi emas seperti proses menemukan emas yang perlua digali, diayak, dan digodok. Ia menekankan bahwa generasi emas Indonesia tidak akan lahir secara instan, tetapi melalui kerja keras, pendekatan berbasis teknologi kemanusiaan, serta kolaborasi lintas sektor.

“Saya percaya diri, saya yakin bahwa kekuatan kementerian kita akan mengubah Indonesia. Kekuatan keluarga akan mengubah Indonesia. Saya yakin itu. Semua urusan, kalau kita kembalikan ke keluarga, Insyaallah akan baik-baik saja,” pungkasnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Ambon, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Seram Bagian Barat dan Jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.