Wamen Isyana: MBG dan Peran Ayah Jadi Kunci Generasi Emas

oleh -16 Dilihat
oleh

Salatiga, MPNews.com – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Isyana Bagoes Oka, menegaskan komitmen pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pesan ini disampaikan saat meninjau penyaluran MBG bagi sasaran 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD) di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025).

Dalam kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Argomulyo Tegalrejo, Wamen Isyana menekankan bahwa MBG untuk 3B merupakan Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dijalankan melalui kolaborasi Kemendukbangga/BKKBN dan BGN.

“Program ini bukan hanya untuk anak sekolah agar mereka bisa belajar lebih baik, tapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Generasi emas itu dimulai sejak dalam kandungan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pemberian makanan bergizi pada kelompok 3B merupakan intervensi paling efektif untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak sejak awal kehidupan.

Dalam peninjauan rumah sasaran, Wamen Isyana menyoroti pentingnya edukasi gizi bagi ibu hamil, termasuk masa 24 minggu kehamilan yang menjadi periode emas pembentukan saraf janin. Ia juga bertemu seorang ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI eksklusif; bayi berusia lima bulan tersebut tercatat sehat dengan berat tujuh kilogram. Praktik baik ini, menurutnya, perlu diperbanyak melalui dukungan kader dan tenaga kesehatan.

Selain peran ibu, Wamen Isyana menekankan pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Ia menjelaskan, “Kalau ayah ikut berkontribusi membantu ibu di rumah, misalnya mencuci popok atau menyiapkan kebutuhan bayi, maka ibu jadi lebih tenang. Hormon oksitosin meningkat, ASI lancar, dan anak tumbuh sehat.”

Menurutnya, partisipasi ayah memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Hal ini sejalan dengan penguatan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang digagas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, untuk mendorong keluarga berbagi peran secara seimbang.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dukungan ayah dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan dapat menurunkan risiko stunting hingga 30 persen, terutama melalui aspek kesehatan mental ibu dan kualitas pola asuh.

Sebagai tindak lanjut, Kemendukbangga/BKKBN terus berkoordinasi dengan BGN agar setiap SPPG memastikan alokasi minimal 10 persen untuk layanan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Upaya ini diharapkan mempercepat pemerataan manfaat MBG bagi seluruh sasaran 3B, sekaligus memperkuat fondasi menuju Generasi Emas 2045. (BKKBN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.