Lewat TAMASYA di KERABAT, Perwakilan BKKBN Maluku Tekankan Pentingnya Asah, Asih, dan Asuh dalam Tumbuh Kembang Anak

oleh -29 Dilihat
oleh

AMBON, MPNews.com – Setiap anak memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang optimal apabila kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu asah, asih, dan asuh.

Hal itu disampaikan dr. Anitha Marllyin Mairuhu, M.Ked.Klin., Sp.A, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Provinsi Maluku, saat memaparkan materi bertajuk “Kenali Sejak Dini, Cegah Gangguan Tumbuh Kembang Anak” dalam kegiatan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri ke-5, Senin (8/10/2025).

Ia menegaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan dua hal yang berbeda, namun saling berkaitan dan harus dipantau secara rutin.

“Setiap anak memiliki potensi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan normal apabila terpenuhi kebutuhan dasarnya yaitu asah, asih, dan asuh serta pemantauan perlu dilakukan berkala memungkinkan penatalaksanaan lebih dini keterlambatan maupun gangguan perkembangan,” kata dr. Anitha.

Lebih lanjut, dr. Anitha menekankan bahwa periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) — mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun — merupakan masa emas dalam pembentukan struktur dan fungsi otak anak. Pada masa ini, perkembangan otak berlangsung sangat cepat dan mencapai sekitar 80% ukuran otak orang dewasa, sehingga pemenuhan nutrisi, stimulasi, dan kasih sayang menjadi sangat penting.

Ia menjelaskan bahwa ada sejumlah tanda bahaya (red flags) yang perlu diwaspadai oleh orang tua dan pengasuh, baik itu pada perkembangan motorik, perkembangan bahasa atau kognitif, maupun perkembangan mental emosional berdasarkan umur anak.

Selain faktor genetik, dr. Anitha juga menyoroti pentingnya lingkungan pengasuhan dan stimulasi dalam proses pembentukan koneksi otak anak. Menurutnya, perkembangan otak tidak hanya bergantung pada nutrisi, tetapi juga pada seberapa sering anak berinteraksi dan mendapatkan stimulasi positif dari lingkungannya.

Sebagai dokter spesialis anak, dr. Anitha juga mengingatkan bahwa pemantauan tumbuh kembang harus dilakukan secara berkala melalui Buku KIA serta pemeriksaan SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) di posyandu atau puskesmas.

Melalui kegiatan ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku berupaya mengajak keluarga untuk lebih peka dan peduli terhadap tumbuh kembang anak sejak dini.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa tumbuh kembang anak merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya perhatian dan pendampingan sejak dini agar anak-anak Maluku tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia.

“Anak-anak kita adalah aset bangsa yang tidak ternilai. Masa depan mereka ditentukan oleh perhatian dan kasih sayang yang kita berikan sejak dini. Melalui kegiatan TAMASYA di KERABAT ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku ingin mengajak keluarga dan para pengasuh untuk mengenali tanda-tanda gangguan tumbuh kembang sejak awal agar dapat segera dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan,” ujar dr. Mauliwaty Bulo.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, yang fokus pada peningkatan kapasitas pengasuhan anak usia dini di tingkat keluarga dan masyarakat. Kegiatan TAMASYA di KERABAT, menurutnya, menjadi sarana edukasi dan advokasi yang efektif untuk memperkuat peran keluarga dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di Provinsi Maluku.

Diketahui, kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube “Kemendukbangga_BKKBN Maluku”, serta diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang terdiri dari para PKB/PLKB, Tim Pendamping Keluarga (TPK), tenaga pendidik PAUD/TK/KB, pengasuh Tempat Penitipan Anak (TPA), kader BKB, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki anak usia dini dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Maluku.

Selain materi yang disampaikan oleh narasumber utama, turut dibawakan pula informasi tentang Kelas Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting melalui platform SIBIMA BKB EMAS oleh Rosdiana Jamaludin Lapele, S.IP, anggota Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Penurunan Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku.

Kegiatan TAMASYA di KERABAT Seri 5 ini menjadi wujud nyata komitmen Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dalam membangun ketahanan keluarga dan pencegahan stunting melalui pendekatan pengasuhan berbasis keluarga. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.